Minggu, 24 Mei 2009

Kebangkitan Kuda Jingkrak

Ferrari kini telah bangkit. Hal ini dibuktikan, dengan berhasilnya kedua driver dari tim tersebut menduduki peringkat 5 besar. Bahkan Kimi Raikkonen berhasil naik ke podium walau hanya berada pada posisi tiga. Hal ini disambut gembira oleh para Fans tim yang berjuluk Kuda Jingkrak tersebut. Pada awal musim, kondisi tim ini sangat terpuruk. Saking terpuruknya, hingga banyak pengamat F1 mengatakan bahwa kondisi Ferrari saat ini kembali ke zaman tahun 1992. Apalagi pendapat ini di dukung dengan kesamaan negara asal para manager tim ini. Pada saat itu tahun 1992, para pentolan Ferrari semuanya berasal dari italia, dan tahun ini pentolan tersebut semua juga dari Italia. Namun, mungkin pendapat ini sekarang tidak terbukti karena pada pertandingan kemarin di GP Monaco, Ferrari berhasil naik podium. Ini semua berkat kerjasama tim untuk memodifikasi F60 hingga bisa menjadi seperti ini.

Jumat, 22 Mei 2009

Ikan Purba Terdapat di Indonesia


MANADO, JUMAT - Dua nelayan asal Malalayang, Manado, Yustinus Lahama dan Delfie, tidak menyangka ikan hasil tangkapannya pada 19 Mei 2007 di perairan Teluk Manado, cukup menggegerkan dunia.

Pasalnya, ikan yang diketahui para ilmuwan dunia itu, sejenis "Latimeria menadoensis" atau Coelacanth, merupakan ikan purba yang sebenarnya sudah dianggap punah sejak 65 juta tahun lalu.

Sekarang ikan tersebut telah dipajang dan membuat gempar peserta dari berbagai negara yang ikut dalam ajang World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit, 11-15 Mei 2009.

Yustinus mengatakan, ikan purba tersebut ditangkap ketika tersangkut kail miliknya. Ketika ditarik nampak seekor ikan dengan panjang kurang lebih satu meter dan berat berkisar 30 Kg disertai bintik-bintik putih.

Ikan itu didapat pada kedalaman laut sekitar 105 meter, di pantai Malalayang, pada pukul 08.00 Wita, 19 Mei lalu. "Meski tergolong besar, namun ikan tersebut tampaknya tidak melakukan perlawanan lagi ketika diseret hingga ke dalam perahu," katanya, mengisahkan penangkapan itu.

Menurut data berbagai sumber, Coelacanth diartikan sebagai "duri yang berongga" berdasarkan kata Yunani coelia, "berongga" dan acanthos, "duri". Ini merujuk pada fisiknya yang berduri pada sirip yang berongga.

Coelacanth adalah ikan yang berasal dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di Timur Afrika Selatan, di perairan Sungai Chalumna tahun 1938.

Namun, sejak itu Coelacanth ditemukan di Komoro, perairan Pulau Manado Tua di Sulawesi, negara Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan Taman Llaut St Lucia di Afrika Selatan.

Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut. Coelacanth terdiri dari sekitar 120 spesies yang diketahui berdasarkan penemuan fosil. Sampai saat ini, telah ada dua spesies hidup Coelacanth yang ditemukan yaitu Coelacanth Komoro, Latimeria chalumnae dan Coelacanth Sulawesi, Latimeria menadoensis.

"Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru-paru ini dianggap telah punah semenjak akhir masa Cretaceous, sekitar 65 juta tahun yang silam," kata Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsrat Manado, Prof KWA Masengie.

Menurut dia, ada seorang iktiologis (ahli ikan), Dr JLB Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal Nature pada tahun 1939.

Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.

Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro di Samudera Hindia sebelah barat sebagai habitatnya, di mana beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 meter.

Di luar kepulauan itu, sampai tahun 1990-an beberapa individu juga tertangkap di perairan Mozambik, Madagaskar dan juga Afrika Selatan. Namun semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama.

Pada tahun 1998, enam puluh tahun setelah ditemukannya fosil hidup Coelacanth Komoro, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara.

Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan purba itu secara fisik mirip Coelacanth Komoro, dengan perbedaan pada warnanya.

Ketika ikan itu ditangkap dengan jenis yang lain oleh dua nelayan di Manado, informasinya langsung menghebohkan warga hingga ke telinga Gubernur Sulut, SH Sarundajang. Gubernur Sulut SH Sarundajang selaku penggagas pelaksana WOC, langsung mencari ikan tersebut dengan mengundang sejumlah peneliti dari berbagai akademisi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Ikan tersebut langsung diamankan di Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, disimpan di "cold storage", agar bisa terus bertahan hingga pelaksanaan WOC dan kepentingan ilmiah.

Manado Ocean Declaration (MOD) sudah disepakati pada WOC yang diikuti ribuan peserta dari 80 lebih negara di Manado, serta telah mencatat sejarah tentang penyelamatan laut dan konservasinya.

Namun, keberadaan ikan purba yang ternyata masih berada di perairan di dunia ini tetap mencuatkan ide, agar Coelacanth jadi maskot WOC.

Koordinator Media Center WOC Roy Tumiwa di Manado, mengatakan, ikan purba itu sudah dijadikan bahan diskusi di tingkat pemerintah dan stakeholder kelautan.

Keberhasilan menyelenggarakan WOC telah menjadikan Kota Manado terkenal ke berbagai penjuru dunia. Namun, akan lebih terkenal lagi, bila ikan purba coelancanth kelak dijadikan maskot WOC.

Sumber : www.yahoo.co.id

Jumat, 15 Mei 2009

Aturan Baru Bikin Tim-Tim F1 Angkat Kaki

LONDON - Bernie Ecclestone mengaku tidak terlalu khawatir dengan rencana Ferrari yang akan memutuskan hubungan dengan Formula One (F1), musim depan.

Seperti dilansir onestopstrategy, Selasa (12/5/2009), miliarder Inggris 78 tahun itu yakin Ferrari akan mempertimbangkan keputusan mereka: "Ferrari tidak bodoh. Mereka tidak akan meninggalkan F1, kami pun tak mau kehilangan mereka. Kami akan mempertahankan hubungan ini."

Supremo F1 itu akan menunggu hasil pertemuan FIA dan FOTA yang dijadwalkan digelar Selasa, (12/5/2009) waktu setempat, baru menentukan langkah selanjutnya: mendamaikan Ferrari atau melepas sejumlah skuad terdepan pergi.

Pertemuan ini dipicu gelagat tidak biasa di kalangan tim-tim dan personel F1 lainnya. Setelah presiden Ferrari Luca di Motezemolo adu mulut dengan Max Mosley di media karena perkara finansial, masalah baru menyeruak.

Ferrari dapat dukungan sejumlah tim. Toyota dan Red Bull melontarkan ancaman mengikuti jejak The Prancing Horse, angkat kaki dari F1.

Ecclestone mengakui F1 tak mungkin membuat kebijakan finansial berbeda yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing tim. Apalagi harus menyerahkan proses audit langsung pada mereka. Namun, ia menegaskan tim-tim F1 bakal diberi kesempatan mengatur anggaran belanjanya sendiri.

Sabtu, 25 April 2009

Award Perdana-Ku

Friendship Award


Mksi ya Chandra dah ngasi Award buat aku. Padahal aku kn termasuk orang AWAM BGT di dunia blog ini. Moga aja dengan adanya award ini aku jadi makin suka ama dunia blogger.

Senin, 20 April 2009

Raja Hujan Baru F1

Sebastian Vettel, inilah pebalap F1 yang kini dijuluki sebagai raja hujan ini. Pria kelahiran Jerman 21 tahun yang lalu ini mengawali karirnya di dunia balap formula 1 sebagai test drive tim BMW-Sauber untuk musim 2006. Pada musim 2007, tepatnya pada GP AS ia dipanggil oleh tim BMW untuk membalap menggantikan Robert Kubica yang mengalami cedera seminggu sebelumnya. Pada lomba perdananya di F1 ini, Vettel mampu menarik perhatian para pecinta F1. Pada laga tersebut, ia berhasil finish di urutan 8 dan ia juga telah memecahkan rekor sebagai pembalap termuda di F1 yang meraih poin. Pada bulan Juli 2007, ia resmi membalap untuk tim Scuderia Toro Roso menggantikan scott speed. Dan pada Tahun 2009, ia membalap untuk tim Red Bull Racing.

Pada tahun ini, ia berhasil mendapat kemenangan pertamanya di sirkuit Shanghai. Bagi Vettel yang saat ini berusia 21 tahun ini, kemenangan ini adalah kemenangan keduanya setelah tahun lalu ia juga meraih kemenangan di Grand Prix Italia. Dan kedua kemenangan itu diraihnya pada saat lintasan basah. Tak elak, jika saat ini ia di juluki sebagai Raja Hujan baru F1 yang sebelumnya julukan itu di pegang oleh Michael Schumacher. Semoga Vettel benar-benar Raja Hujan Formula 1

Sabtu, 18 April 2009

Mc Laren Membaik, Ferrari Memburuk

SHANGHAI - Brawn-Mercedes tampaknya masih harus dijagokan di Grand Prix Tiongkok, di Sirkuit Shanghai, akhir pekan ini. Dalam babak latihan kemarin, Jenson Button kembali menguasai daftar catatan waktu. Dia melahap lintasan sepanjang 5,451 km tersebut dalam 1 menit dan 35,679 detik.

Rekan Button, Rubens Barrichello, menegaskan kecepatan Brawn tersebut dengan menempati urutan ketiga. Pasangan Brawn ini dipecah oleh andalan Williams-Toyota, Nico Rosberg.

Asal tahu saja, catatan latihan Button ini sudah setengah detik lebih cepat dari pole position

Dengan kecepatan latihan ini, tentu Button memasang target tinggi di Shanghai. Minimal, dia ingin mengulangi sukses dua lomba pertama, meraih pole position. "Tentu saja kita ingin meraih pole. Ketika kita berada di depan, kita akan terbebas dari masalah pada tikungan pertama," ucapnya.

Button mengaku Shanghai adalah salah satu sirkuit favoritnya. "Bahkan saat memakai mobil yang sulit, saya biasanya meraih hasil baik di sini," tandasnya.

Meski ada dua pekan break antara GP Malaysia dan Tiongkok, ternyata belum ada pergeseran peta kekuatan di Shanghai. Brawn masih cepat, begitu pula Williams-Toyota, Red Bull-Renault, dan Toyota.

Yang agak berbeda adalah Ferrari dan McLaren-Mercedes. Bila pada dua lomba pertama Ferrari cenderung lebih unggul, di Shanghai kemarin McLaren-Mercedes yang terkesan lebih meyakinkan. Lewis Hamilton sempat menjadi yang tercepat pada sesi pertama, sebelum melorot ke urutan belasan pada sesi kedua.

Di Shanghai, McLaren memang membawa paket aerodinamika baru. Termasuk sebuah wingletdiffuser. Ini merupakan langkah pertama setelah desain double-decker seperti yang dipakai Brawn dinyatakan legal oleh sidang FIA.

Dalam waktu dekat, jangan heran kalau McLaren -dan tim-tim lain-- mengadopsi penuh diffuser ala Brawn

Usai latihan, Hamilton dan Kovalainen mengaku upgrade di Shanghai memberi dampak positif. Secara instan mobil MP4-24 menjadi lebih stabil. "Kami masih harus banyak kerja untuk menemukan balance terbaik. Tapi mobil kami langsung terasa lebih stabil," ungkap Kovalainen.

Sementara itu, Ferrari datang ke Shanghai dengan susunan tim beda. Setelah tampil buruk pada dua lomba pertama, beberapa personel dirotasi. Luca Baldisseri, yang biasa mendampingi tim di sirkuit, kini diberi tugas di markas.

Di Shanghai, Ferrari juga memutuskan untuk tidak memasang KERS (kinetic energy recovery system), yang masih diragukan ketahanannya. Setelah latihan, hasilnya belum positif. Felipe Massa dan Kimi Raikkonen terpuruk di urutan 12 dan 14.

Massa terang-terangan mengomel soal performa mobil. Dia bilang performa semakin menurun, sementara secara aerodinamika mobil F60 belum menunjukkan progres.

Bos tim, Stefano Domenicali, mencoba menjaga ketenangan. "Kami berada dalam situasi sulit. Kami harus mencoba untuk terus tenang dan bekerja keras dalam segala bidang," pungkasnya.


Sumber : www.Jawapos.com