Sabtu, 18 April 2009

Mc Laren Membaik, Ferrari Memburuk

SHANGHAI - Brawn-Mercedes tampaknya masih harus dijagokan di Grand Prix Tiongkok, di Sirkuit Shanghai, akhir pekan ini. Dalam babak latihan kemarin, Jenson Button kembali menguasai daftar catatan waktu. Dia melahap lintasan sepanjang 5,451 km tersebut dalam 1 menit dan 35,679 detik.

Rekan Button, Rubens Barrichello, menegaskan kecepatan Brawn tersebut dengan menempati urutan ketiga. Pasangan Brawn ini dipecah oleh andalan Williams-Toyota, Nico Rosberg.

Asal tahu saja, catatan latihan Button ini sudah setengah detik lebih cepat dari pole position

Dengan kecepatan latihan ini, tentu Button memasang target tinggi di Shanghai. Minimal, dia ingin mengulangi sukses dua lomba pertama, meraih pole position. "Tentu saja kita ingin meraih pole. Ketika kita berada di depan, kita akan terbebas dari masalah pada tikungan pertama," ucapnya.

Button mengaku Shanghai adalah salah satu sirkuit favoritnya. "Bahkan saat memakai mobil yang sulit, saya biasanya meraih hasil baik di sini," tandasnya.

Meski ada dua pekan break antara GP Malaysia dan Tiongkok, ternyata belum ada pergeseran peta kekuatan di Shanghai. Brawn masih cepat, begitu pula Williams-Toyota, Red Bull-Renault, dan Toyota.

Yang agak berbeda adalah Ferrari dan McLaren-Mercedes. Bila pada dua lomba pertama Ferrari cenderung lebih unggul, di Shanghai kemarin McLaren-Mercedes yang terkesan lebih meyakinkan. Lewis Hamilton sempat menjadi yang tercepat pada sesi pertama, sebelum melorot ke urutan belasan pada sesi kedua.

Di Shanghai, McLaren memang membawa paket aerodinamika baru. Termasuk sebuah wingletdiffuser. Ini merupakan langkah pertama setelah desain double-decker seperti yang dipakai Brawn dinyatakan legal oleh sidang FIA.

Dalam waktu dekat, jangan heran kalau McLaren -dan tim-tim lain-- mengadopsi penuh diffuser ala Brawn

Usai latihan, Hamilton dan Kovalainen mengaku upgrade di Shanghai memberi dampak positif. Secara instan mobil MP4-24 menjadi lebih stabil. "Kami masih harus banyak kerja untuk menemukan balance terbaik. Tapi mobil kami langsung terasa lebih stabil," ungkap Kovalainen.

Sementara itu, Ferrari datang ke Shanghai dengan susunan tim beda. Setelah tampil buruk pada dua lomba pertama, beberapa personel dirotasi. Luca Baldisseri, yang biasa mendampingi tim di sirkuit, kini diberi tugas di markas.

Di Shanghai, Ferrari juga memutuskan untuk tidak memasang KERS (kinetic energy recovery system), yang masih diragukan ketahanannya. Setelah latihan, hasilnya belum positif. Felipe Massa dan Kimi Raikkonen terpuruk di urutan 12 dan 14.

Massa terang-terangan mengomel soal performa mobil. Dia bilang performa semakin menurun, sementara secara aerodinamika mobil F60 belum menunjukkan progres.

Bos tim, Stefano Domenicali, mencoba menjaga ketenangan. "Kami berada dalam situasi sulit. Kami harus mencoba untuk terus tenang dan bekerja keras dalam segala bidang," pungkasnya.


Sumber : www.Jawapos.com

0 komentar:

Posting Komentar